12 Desember 2014

Motivasi Menulisku: Antara "Passion" dan "Life"

Alhamdulillah 'alaa kulli hal...

Lama sekali rasanya nggak menghidupkan rumah mayaku ini. Sedikit curhat. Beberapa bulan belakangan ini, usai melahirkan putri kedua. Waktu terasa berlalu sangat cepat. Kuliah sudah masuk semester 7. Tentunya terpatok biaya yang seabrek. Mau nggak mau jadi pemburu job kuli ketik artikel freelance. Kerja sampai tengah malam. Sembari ngurus krucil. Dinikmatin saja dan hasilnya nikmat Subhanallaaah!!

Deg degan dikejar deadline, disertai tangisan krucil yang minta diajak main, yang besar minta dot. Asyik sekali rasanya. Hidup penuh warna. Tak ada waktu yang terbuang. Bahkan 24 jam terasa kurang. Pulang ngajar di SMP, berkutat dengan urusan dapur. Balik depan laptop sambil nidurin si kecil, denger murottal. Siang tiduran sama anak-anak sambil nyambi jualan via bbm, whatsapp, line, instagram, facebook :) Sorenya ngajar ngaji ibu-ibu sampai menjelang maghrib. Pulang shalat langsung berkutat lagi di dapur. Habis isya nidurkan anak-anak sambil nulis sambil jualan juga. Haha. Hidupku begitu asyik.

Kadang ada rasa sedih dan lelah juga. Sebenarnya ingin hobi menulisku ini hanya karena motivasi passionku, bukan karena faktor ekonomi. Tapi justru itu. Disaat ibu-ibu lain mungkin hanya bisa menerima jatah bulanan dari suami, justru aku berhasil membiayai kuliahku sendiri. Dari hobiku pula! Makanya aku sangat bersemangat membuka grup kepenulisan untuk ibu-ibu. Bukan karena aku pandai. Tapi aku ingin mereka juga membuka potensi mereka agar lebih berdaya guna.

Kalau selama 3 tahun menggeluti pekerjaan sampingan ini, semua artikel yang kutulis itu dikumpulkan dan dibukukan, bisa jadi berapa buku ya?! Padahal novel keduaku saja baru setengah dan belum bertambah-tambah jumlah halamannya. Hehe. The Power of Kepepet itu benar ya.

Alhamdulillah 'alaa kulli hal...

Apapun itu aku wajib bersyukur dan menjalani semua aktifitas dengan ikhlas dan bahagia. Tentu saja, apa yang ada dihidupku dengan segala warna warninya, tentu tidak dimiliki dan dirasakan oleh orang lain. Bagaimana rasanya menggendong Aisyah saat kuliah (Bersyukur Aisyah selalu tenang, dan dosen mengizinkan), memangku Aisyah saat menulis, mengajak Aqilah dan Aisyah mengajar pengajian ibu-ibu ke manapun. Sungguh, sekalipun jadwalku padat, rumah berhambur karena tak sempat kubereskan, yang terpenting tumbuh kembang anak-anakku sehari penuh berada di sisiku. Apapun kesibukanku, apapun tingkah mereka.

Alhamdulillah 'alaa kulli hal...

Tulisan ini bukan bermaksud untuk riya' atau sombong. Aku ingin menebar manfaat saja. Jika ada yang baik dan bermanfaat, semoga bisa dijadikan motivasi. Jika tidak, abaikan saja.

:)

4 komentar:

  1. Mbak, buka grup kepenulisan ibu-ibu apa ya?

    BalasHapus
  2. alhamdulillah :)

    sungguh indah hari hari mu kiky... selalu semangat ya

    dari beruang yang selalu kangen si kutu
    :*

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah... kangen beruangku jugaaa :) semoga "segera" dibukakan pintu utk menatap "dunia" yg baru ya saiiaank... dg segla pernak perniknya yg subhanallaaah deh.. Hehe.

    BalasHapus

Mohon tinggalkan jejak anda di sini ya... :D