1 Mei 2013

Teruntuk Jiwaku...


Teruntuk jiwaku...

Apa kabar jiwa yang kucintai karena Allah? Masihkah menyimpan luka masa lalu? Kuharap kau sudah benar-benar bangkit dari kegagalan dan bersegera mengejar mimpi-mimpi yang sudah lama kau rajut. Sudah bisa pula membedakan antara kebaikan dan keburukan. Dan aku yakin, kau sudah berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki semua kesalahan yang kau buat di masa lalu dan menjadi yang lebih baik untuk masa depanmu.

Hatiku… Aku ingin benar bertanya kepadamu, apa yang sebenarnya ingin kau cari? Apa yang ingin kau penuhi? Apa yang kau kejar? Harta, tahta, nama, atau dunia?

Lukamu di masa lalu itu adalah bukti, bahwa kau bukan apa-apa, bukan siapa-siapa!

Allah yang Mahabaik yang memiliki kekuatan dan berbaik hati membaginya kepadamu. Bukan semata-mata karena kau hebat. Lihatlah apa yang terjadi ketika semua yang kau kerjakan itu terbuang percuma, waktu yang kau luangkan sedemikian rupa nyatanya sia-sia. Tidak menghasilkan apapun yang kau kejar. Kau menangis, kecewa karena kau lalai. Setelah itu baru kaubersujud pada-Nya dan menyesali semua. Bergunakah? Tentu saja. Jika kau membalut luka itu dan mengobatinya dengan penyesalan yang sebenarnya.

Manusia bisa apa tanpa kuasa-Nya? Seharusnya kau terlebih dahulu meminta pertolongan-Nya untuk semua hal yang kau usahakan. Jangan hanya mengandalkan akalmu saja. Ilmu Allah itu jauh lebih luas daripada ilmu yang kaumiliki. Kau terlalu sombong untuk mengakui kekuasaan-Nya. Malam-malam yang seharusnya kau pakai untuk bermunajat dan mengemis kasih-Nya, malah kau pakai untuk memeras akalmu. Hasilnya? Jasadmu menuntut hak-Nya, fikiranmu menuntut hak-Nya untuk beristirahat. Hatimu luka karena hasil yang kau kejar malah gagal total. Ragamupun begitu, bukan? Akhirnya kewajibanmu atas anak dan suamimu juga terkorbankan. Semuanya hancur berantakan. Kau terpuruk. Semangatmu menghilang tersapu badai. Luluh lantak.

Tapi aku yakin, sekarang kau sudah move on! Melaju dengan jiwa yang lebih baik. Lebih tangguh. Senyummu lebih tulus. Jari-jarimu lebih ringan. Sebab kau menyerahkan setiap detiknya mengalir atas kuasa Allah. Bukan atas kuasa-Mu. Apa yang kau rasakan? Ketenangan bukan?

Ya, sebab duniamu ada dalam genggaman-Nya. Kau wajib berusaha, tapi atas ridho-Nya. Jangan hanya mengandalkan dirimu saja. Allah yang mengarahkan segalanya. Tidak perlu risau. Sebab rezekimu tidak akan tertukar dengan rezeki oranglain. Allah tau mana yang terbaik untukmu. Bukan yang kau minta, tapi yang kau perlukan. Masihkah kau menyimpan kesombonganmu untuk hal yang sudah kau buktikan sendiri kebenarannya. Menuju kepada Allah sajalah. Kejar mimpimu dengan ridho Allah, orangtua dan suamimu.

Tidak ada daya dan kekuatan melainkan dari-Nya. Dekatkan dirimu pada-Nya. Maka akan kau dapati hatimu akan lebih tenang. Selangkah kau menuju-Nya, seribu langkah-Nya menujumu. Seringlah meminta maaf kepada orangtuamu, suamimu, dan semua orang yang menyayangimu. Kesuksesanmu itu berkat do’a dan kasih sayang mereka. Kau tidak berarti apa-apa tanpa mereka. Semoga ke depannya kau bisa lebih menghargai dirimu sendiri, lebih bisa menebar banyak manfaat bagi orang banyak. Lebih bisa mencintai Allah melebihi cintamu pada siapapun di dunia ini. Bangkitlah, rancang masa depanmu yang indah karena untaian do’a dan munajat pada-Nya. 

Melangkahlah dengan tawadhu’, sesekali tolehlah masa lalu sebagai pelajaran yang kekal dan jangan kau ulangi kembali keburukan-keburukan yang ada padanya. Aku yakin, di dalam raga dan hatimu, ada banyak kebaikan yang bisa kau pupuk agar semakin banyak bibit kebaikan yang bisa terus bertumbuh. Yakinlah! Allah terus bersama orang-orang yang mendekat pada-Nya.

Aku mencintai-Mu karena Allah, diriku!


4 komentar:

  1. mantap...

    saya suka tulisan ini..

    sesungguhnya kebahagian dan ketenangan itu datangnya dari Allah dan tidak ada cara untuk mendapatkannya kecuali dengan ketaatan kepadaNYA.

    Salam kenal ya..

    BalasHapus
  2. alhamdulillah...

    terimakasih sudah berkenan mampir... :)

    BalasHapus
  3. salam kenal
    oya blognya sudah saya follow, minta izinnya
    saya sangat suka kata-katanya yang ini :Kau tidak berarti apa-apa tanpa mereka. Semoga ke depannya kau bisa lebih menghargai dirimu sendiri, lebih bisa menebar banyak manfaat bagi orang banyak. Lebih bisa mencintai Allah melebihi cintamu pada siapapun di dunia ini. Bangkitlah, rancang masa depanmu yang indah karena untaian do’a dan munajat pada-Nya.sangat bijak dan arif

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah, Aamiin. :) terimakasih atas follownya ya mba... udah saya follow balik.

    Terima kasih juga sudah berkenan mampir...

    BalasHapus

Mohon tinggalkan jejak anda di sini ya... :D