15 April 2013

Bermain 'Sulap'...

Sebelumnya, saya mau senyum dulu ah… :D Agak narsis sih memang, tulisan saya kali ini. Tapi nggak apa ah! Kali aja ada yang terinspirasi.

Sebelum saya mulai “curhat”, saya mau buka-bukaan sedikit nih kalau kata suami, saya ini tipe orang “kere-aktif”. Hehehe… Tau sendiri-lah apa maksudnya. Jadi setelah beberapa minggu ini vakum menghias rumah, hari ini saya kembali berkreasi… Yeayy!

Perlu saya jelaskan sebelumnya. Saya dan keluarga kecil saya tinggal di rumah dinas. Suami saya Alhamdulillah ditugaskan menjadi guru di sebuah SMP di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Ya, kalau rumah dinas guru pastinya secara fisik nggak sama -lah dengan rumah dinasnya Pak Polisi. Jadi kalau para pembaca yang baik hati nanti menemukan banyak lukisan-lukisan alam yang menambah aksen dinding rumah menjadi terlihat sangat alami, mohon mafhum ya… :D

Oh ya… beberapa bulan yang lalu, tepatnya ketika Aqilah berumur 4 bulan dan sudah mulai mengenal warna. Saya menghias sekeliling dinding kamar dengan gantungan ‘bintang’. Apaan tuh? itu yang bisa digantung di jendela-jendela TK atau PAUD. Jadi kertas lipat digunting dibentuk-bentuk bunga, bintang, dll. Lalu dilem dengan menggunakan doubletip. Jangan lupa sisipkan benang kasur atau benang wol sepanjang yang diinginkan, di bagian tengahnya. Jadi benang wol yang sudah dihias dengan kertas lipat itu saya gantung di sisi-sisi kamar. Kenapa saya sebut gantungan bintang? Karena di ujung gantungan itu saya beri bentuk bintang yang lebih besar dari hiasan sebelum-sebelumnya, berguna juga untuk pemberat gantungan. Lalu di salah satu dinding, saya tempeli potongan-potongan kertas lipat berbentuk bunga, kupu-kupu, daun, pohon dan semacamnya. Oh ya, kamar kami sengaja di cat 3 lapis. Selain untuk kreasi agar betah di kamar, kenyataannya cat-cat itu adalah cat sisa yang dimanfaatkan kembali oleh suami. Dari pada terbuang percuma? Iya tidak? :D

Nah, kegiatan hari ini berawal ketika suami beres-beres halaman belakang dan mendapati sebilah kayu yang teronggok begitu saja (entah kayu apa namanya, sepertinya sih jenis yang biasa dipakai untuk membangun rumah). Suami bertanya pada saya, sebaiknya dimanfaatkan menjadi apa kayu tersebut. Langsung saja saya katakan bahwa sebaiknya kayu itu dipakai untuk membuat tempat ‘titah’ untuk Aqilah belajar berjalan. Maklum di rumah kami, satu-satunya benda yang bisa dipakai Aqilah untuk belajar berdiri hanya meja tulis untuk notebook yang saya pakai menulis sekarang ini. Tidak ada yang lain lagi.

Akhirnya, kami memutuskan untuk ‘menyulap’ salah satu sisi ruang tamu kami untuk menjadi arena bermain Aqilah. Kenapa harus ruang tamu? Ya, karena tidak ada ruangan lain yang lebih aman dan lapang dibandingkan ruang tamu. Maka terjadilah aktifitas ‘sulap-menyulap’ hari ini. :D

Arena Bermain Aqilah
Hehehe… jadi pengen senyum-senyum lagi nih saya… :D

Jadi, ternyata kayu itu permukaannya masih kasar. Dan tidak ada alat ‘ketam’ untuk menghaluskannya. Suami sempat bingung, karena kayu sudah terlanjur di paku di salah satu sisi ruang tamu. Takut permukaan yang kasar itu akan melukai tangan Aqilah yang memang langsung menunjukkan ketertarikannya begitu kayu itu terpasang.
Ahha!! Otak saya mulai bekerja. Satu pack kertas lipat yang beberapa waktu lalu dibelikan suami, sisa dari membuat gantungan bintang, pasti bisa berguna. Dan benar saja… Saya lilitkan lembaran-lembaran kertas lipat tersebut di kayu. Tentunya dengan urutan warna-warni. Saya tempel dengan menggunakan double tip. Eh ternyata, Aqilah yang cerdas ini begitu tanggap dan aktifnya. Rupanya ia memperhatikan saya menempel kertas-kertas itu. Ia mencari celah yang terbuka dan… Sreeeeeetttt! Maka terjadilah… Eh, suami langsung tanggap mencari kunci motor dan pergi. Saya tidak habis pikir, ternyata suami keluar untuk membeli isolasi bening. Lalu menempelkannya pada kertas-kertas lipat yang sudah membungkus kayu. Hasilnya? Taraaaa….. :D

PIC_13-04-15_17-29-06
Awalnya sih hanya kayu yang melintang itu yang jadi. Tapi setelah beberapa menit memangdanginya, terasa hambar. Kurang greget! Dan beberapa saat kemudian, kembali kertas-kertas lipat itu saya gunting dengan bentuk buah-buahan dan juga daun. Lalu saya tempelkan di dinding. Tapi nyatanya Aqilah masih bisa meraihnya. Tak ingin robek lagi, suamipun kembali mengisolasi tempelan-tempelan saya itu. Hmm… Nice juga ya! Dan, Aqilah betah di area bermain barunya. Selain belajar titah, Aqilah juga belajar menunjuk-nunjuk gambar yang saya tempel di dinding. Puas deh rasanya.

Pasti setelah ini, kalau ada tetangga yang main ke rumah, bakal tambah di olokin deh kalau rumah saya ini sekarang tambah mirip TK. Beberapa minggu yang lalu saja, ketika membuat mading keluarga yang full colour, mereka pada minta dibuatin. Bukan untuk di rumah, tapi untuk di TK tempat beberapa orang tetangga, mengajar. Ya, apapun itu. Melihat keceriaan Aqilah, rasanya semua hal ingin saya sulap menjadi sesuatu yang menyenangkan.

PIC_13-04-15_17-30-23

Semoga sharing ini bermanfaat… :D

3 komentar:

  1. Kerren ya, salam kenal, Mba..warna-warni memang indah

    BalasHapus
  2. seorang ibu yg kreatif ;)

    titip salam kangen buat aqila :*

    BalasHapus
  3. hhehe... jadi malu :) Terimakasih dah mampir disini... Semoga terinspirasi ya...

    Salam balik dari Aqilah :*

    :D

    BalasHapus

Mohon tinggalkan jejak anda di sini ya... :D