Alhamdulillah... nikmatnya malam-Mu ini Rabb...
Semalam ini, aku masih bisa dengan lincahnya menarikan jemari di atas keyboard, di temani nyanyian binatang malam dan gerakan-gerakan alam bawah sadar jiwa-jiwa yang kucintai. Aqilah dan Abu Aqilah, lelakiku.
Aku ingin bercerita tentang mimpi. Dimana kini aku tengah berlari mengejarnya. Aku tak ingin ketinggalan kereta. Bukan pula bermaksud untuk tergesa-gesa. Nyatanya selama ini aku sudah terlalu lama termangu tanpa upaya untuk bangkit. Dan untuk membayarnya, kini aku harus menyediakan porsi tenaga...